benang putih |
Karya Mahroso Doloh
Benang putih dan kekasih
yang dipintal oleh kapas cinta
dan selalu menjahit antara kalbu
aku dan kau merenung tunggu
benang yang sepertinya telah putus
tapi, masih terasa terlekat kalbu
pada badan memberi hangat; selimut malam
akhirnya benang itu tersambung kembali
menenun jadi bersih sehelai kain putih
menjadi hamparan di sini, di sebuah ruang
tempat kita bertatap mata
kain itu tak terasa, lekasnya berubah
menjadi sebuah kelambu
kelambu hitam yang dulu aku benci
tiba di ruang, dalam keruhan cinta
dan sekalikali merasa nikmat
saat badan di selimut malam itu
tapi, dalam kelambu hitam itu
masih terlihat sebuah lampu, berkedip-kedip
hingga kelambu itu terbakar oleh cahaya kesadaran
tinggal hamparan kain putih kembali
dan kain itu, aku bentuk menjadi sebuah perahu
berlayar di samudra-Nya;
hingga air mata tak tersurut sujud
pada-Nya
Tidak ada komentar:
Write komentar