istana surga |
Karya Mahroso Doloh
surga dari kecil sering aku dengar
demikan juga dirimu;
surga tak terhapus lauhul mahfuzh
tapi, dimana kau berada
kalbu terasa remang mutiara yang
terkunci dalam puisi
tak terkurang walau serintik doa
pada pagi ditelan bulan
bulan ditelan mentari
sekalikali ingin terdapat surga itu
dengan api membara birahi
hingga surga menjadi durhaka
surga tak dipanggil surga dan jaga
sebelum hijab kabul; hingga
hingga malam pertama
sejemput ciuman tertulis cinta di sela kening itu
dengan kalimat Cahaya hening
sepotong kata karena-Nya
mengundang rombongan malaikat
dan pohonpohon mengirimkan doa
dengan izin-Nya sepasang burung terbang menemani
sepasang cinta melayang dalam surga sebelum surga
Tidak ada komentar:
Write komentar